Letak Pantai Sembukan memang sedikit tersembunyi. Saya harus berkendara sekitar 1,5 jam dari pusat kota Kabupaten Wonogiri ke arah selatan, akhir pekan kemarin. Saat sampai di pusat Kecamatan Paranggupito gerimis menyambut. Namun tak menyurutkan semangat saya untuk membuktikan kabar keindahan Pantai Sembukan.
Tidak banyak papan penunjuk arah menuju satu-satunya pantai yang telah dikelola Pemkab Wonogiri itu. Saya hanya menjumpai dua papan penunjuk jalan menuju Sembukan. Beruntung jalanan di kecamatan itu tidak banyak bercabang sehingga saya cukup mengikuti satu-satunya jalan menuju arah selatan sekitar 5 kilometer.
Suara debur ombak menyambut begitu tampak sebuah gapura yang merupakan pintu masuk Pantai Sembukan. Tanpa membuang waktu saya langsung melongok pantai, setelah membuka dompet untuk membayar tiket masuk Rp2.000/orang dan parkir antara Rp1.000 (untuk sepeda motor) sampai Rp3.000 (untuk bus).
Luar biasa! Kiranya kata itulah yang tepat menggambarkan betapa eloknya Pantai Sembukan.
Di hadapan saya terbentang pemandangan bak surga. Sebuah pantai dengan pasir putih dan batu karang beraneka bentuk terhampar sepanjang mata memandang. Air laut tampak biru dan jernih. Karang dan air laut tersebut semakin tampak indah dengan adanya dinding karang di sisi kiri dan gunung karst yang diselimuti tanaman hijau. Ombak tak henti menampar dinding karang itu dan menciptakan suara deburan serta percikan lembut .
Melihat pemandangan itu, saya jadi tak sabar ingin menjajal kesegaran air laut. Saya pun turun ke pantai. Pengelola Pantai Sembukan telah membangun tangga permanen bagi setiap pengunjung yang ingin turun ke pantai. Melalui tangga itu, pengunjung bisa turun ke pantai untuk bermain air, berfoto, atau sekedar merasakan angin laut. Air laut di pantai ini benar-benar jernih. Saya bisa melihat ikan kecil dengan panjang hanya 5 cm berenang di sela-sela batu karang.
Tampak pula beberapa kepiting berukuran tak lebih dari 2 cm. Tidak ada sampah, plastik, atau kotoran yang mungkin ditinggalkan pengunjung. Rupanya pengelola benar-benar memperhatikan kebersihan pantai.
Setelah cukup puas menikmati pantai, pengunjung bisa menjajal pemandangan lain dengan mendaki tangga ke sisi kanan, menuju dua gardu pandang. Ada dua gardu pandang di pantai ini, satu berada lebih dekat ke laut, satu lagi lebih ke darat. Gardu pandang yang lebih jauh dari laut biasa digunakan untuk ritual. Sedangkan gardu pandang yang lebih dekat ke laut memberikan pemandangan laut lepas. Jika sedang beruntung, pengunjung bisa melihat badan kapal tongkang yang berlayar nun jauh di laut lepas. Perjalanan ke gardu pandang dari pantai makan waktu sekitar 15 menit.
Keindahan surga di Pantai Sembukan membuat objek wisata ini banyak dikunjungi. Pengelola mencatat jumlah kunjungan mencapai 200-an orang/hari pada akhir pekan. Menurut pengelola Pantai Sembukan, Agus Yunianto, pantai indah ini baru mulai banyak dikunjungi beberapa tahun terakhir setelah Pemkab getol promosi. Saat kali pertama dibuka tahun 2003, Pantai Sembukan hanya didatangi 30-70 orang/hari.
Yuni yang menemani saya melihat-lihat pantai ini menilai Sembukan sebenarnya bisa menarik lebih banyak pengunjung asalkan fasilitasnya dilengkapi. Saya sepakat dengan dia. Meskipun di lokasi ini telah dilengkapi pendapa, parkir, kamar mandi, mushala kecil dan warung tempat pedagang menjajakan makanan, masih ada yang kurang. Misalnya mushala terlalu sempit hanya berukuran 2×2 meter persegi. Lahan parkir juga hanya menampung sekitar 30 unit mobil ukuran sedang dan 50 unit sepeda motor.
Kalau kendaraan yang lebih besar datang, misalnya bus dan truk, praktis kapasitas parkir berkurang. Semoga saja, di tahun-tahun mendatang APBD Kabupaten Wonogiri yang saat ini masih tersedot untuk gaji pegawai, bisa digelontorkan untuk mengembangkan Pantai Sembukan.
No comments:
Post a Comment